Working Mommy, hal ini merupakan tanggung jawab yang luar biasa diemban oleh seorang wanita, yang dimana kita mengenal sosok wanita adalah sosok yang lemah, moody karena tamu bulanan, atau karena faktor lain.

Pagi ini aku banyak melihat pemandangan Ibu yang mengantar anaknya sekolah atau ke penitipan atau ke neneknya, mereka berpakaian rapi, wangi, dengan anaknya berada di bagian depan motor untuk dibonceng atau di mobil bagian penumpang.

Menurutku mereka luar biasa, karena dibalik sosok yang lemah dan rapuh itu, banyak hal yang bisa mereka kerjakan. Mungkin sebagian memang kodratnya, tapi apakah para laki-laki memikirkan beratnya hidup sebagai Ibu dan pribadi pekerja sekaligus..???

Pagi hari mereka harus sudah bebersih rumah, menyiapkan sarapan untuk keluarga, menyiapkan pakaian untuk suami / anaknya, menyiapkan berkas pekerjaan miliknya, dan menyiapkan anak mereka agar tampil cantik di hari ini di sekolah atau di penitipan selama mereka bekerja. Selama di tempat kerja pun mereka harus bergelut dengan berkas-berkas, lobi-melobi, negosiasi dengan klien, menangani customer atau mengerjakan tugas-tugas yang diberi tenggat waktu dan membuat mereka lebih berarti bagi instansi di tempatnya bekerja juga keluarga.

Pada jam makan siang tak lupa mereka menelpon ke suaminya atau anaknya sekedar menanyakan bagaimana harinya, makan siangnya atau hanya ingin mendengar suaranya diseberang sana sebagai pengobat ketegangan di tempat kerja.

Pada tempat kerja, mereka ingin mendedikasikan yang terbaik untuk instansi atau bidang pekerjaannya, mereka hanya ingin usaha terbaik untuk hasil yang sempurna pada pekerjaan dan keluarganya.

Pada sore hari, mereka menjemput anak-anaknya, mulai bergelut dengan makan malam keluarga, dari memasak, menyiapkan makan dan mulai membimbing anak-anaknya melalui PR sekolahnya atau saat berkumpul bersama untuk sekedar sharing masalah pergaulan atau di tempat mereka bekerja.

Tak jarang disaat pulang kerja, badan mereka yang sudah letih harus menghadapi anak-anak yang rewel ataupun cerewet, melihat keadaan rumah yang kacau balau atau menghadapi suami yang sedang tak baik keadaan emosinya. Hal seperti ini banyak membuat emosi, dan kadang saking emosinya mereka hanya ingin diam, sendiri, tapi tak bisa.

Hal seperti itulah yang akan membuat pribadi wanita lebih dewasa, lebih mengerti dengan keadaan dibawahnya, atau mendapatkan solusi yang terbaik bagi keluarganya apabila mendapatkan permasalahan yang sama.

Wanita-wanita ini yang membuat pribadi yang tangguh untuk anak-anaknya. Mungkin dari kehidupan mereka inilah, sang anak akan berkaca dan membuat perubahan yang lebih baik, atau meneruskan kebiasaan baik para Ibu tersebut.

Kadang ingin aku hanya menjadi Ibu rumah tangga biasa, bercengkrama dengan tetangga-tetangga sebelah, puas merapikan rumah dan membersihkan sela-sela rumah yang tak    trjamah disaat hari biasa / hari minggu. Tapi kerinduan akan suasana kerja selalu menghinggapi.

Banyak jempol untuk mereka, para Ibu pekerja.

Selamat, anda banyak belajar menghadapi macam-macam pribadi manusia, belajar dengan kondisi-kondisi tertentu di tempat kerja ataupun di rumah, dan belajar memecahkan persoalan di mana kau bekerja dan menjadi seorang Ibu.