Lama sudah gak mengupdate web pribadiku ini, karena kesibukan pribadi dan faktor M (malas) hehehe...
Tanggal 19 Juli 2009 kemaren Pipi meninggalkan kami dengan tenang di rumah mama mertua. Pipi yang kucinta, yang kusayang, tempat dimana aku berbakti sebagai istri, kepala rumah tanggaku yang penuh tanggung jawab, seorang pria humoris, rajin, penyayang, dan sangat taat kepadaNya.
    Pipi lah pria yang paling bisa menerima aku apa adanya, teman tertawa berdua di saat hanya bisa makan nasi dengan kerupuk dan kecap, teman curhat kekesalanku pada sesuatu hal, dan pria yang tak pernah menuntut apapun dari aku kecuali kesetiaaan sebagai istri dan ibu yang baik.
Pipi tak pernah menuntut masakan aneh - aneh, walaupun masakan favoritnya tak pernah bisa kupelajari; gangan belamak.
Pipi yang selalu khawatir melebihi aku, disaat menitipkan yasmine di mama mertuaku.
Pipi yang selalu mencium rambutku di saat aku terlelap lebih dulu.
Pipi yang penuh tanggung jawab, melakoni 3 pekerjaan sekaligus (walaupun bayarannya tak seberapa) di suatu waktu untuk menambah keuangan keluarga di saat ku tak bisa membantu karena belum dapat pekerjaan.
Pipi yang merelakan uang makan hariannya untuk seorang bapak tua yang linglung.

Namun Pipi telah dipanggilNya.
    Sudah habis jodoh kami, dan aku berharap Pipi bisa tenang di alam sana dengan tempat yang lapang untuk menunggu hari kebangkitan. Namun kenangan Pipi akan selalu kuingat.
Kenangan Pipi sebagai suami dan Pipi yasmine yang sangat baik.
Kenangan disaat humor banci nya selalu membuatku tertawa disaat sedih.
Kenangan Pipi disaat pacaran singkat kami (3 bulan) penuh dengan kurang tidur karena tengah malam pacaran di telpon selama berjam-jam (long distance relationship).
Kenangan jalan-jalan dari BTS satu ke BTS lain apabila ada panggilan MNC.
Kenangan menerima masakanku yang kurang enak dengan terus melahapnya sambil berucap "sayang mi makanannya kalo gak dimakan, diluar sana masih banyak yang susah makan lebih dari kita"
     Tapi kebahagiaan kami ternyata sangat singkat. Pipi meninggal karena sakit asma yang dideritanya, yang tak kambuh selama 9 tahun, namun sekali kambuh penyakit itu merenggutnya. Dalam 1,5 bulan kambuhnya sakit tersebut banyak hal yang membuatku menyesal menjadi seorang istri karena kurang melayani suamiku disaat sakit. Tak bisa kuhilangkan penyesalan seumur hidup ini.
Aku sebagai istri akan meneruskan perjuanganmu, menjadi orang tua yang baik bagi Yasmine-mu. 
Semoga Pipi ada dalam lindunganNya disana. Allah selalu memanggil lebih cepat hambaNya yang baik. 

    Doakan kami Pi.....doakan untuk yang terbaik dunia dan akhirat. I Love You....